GKI Camar Gelar Ibadah Minggu Adven II dan Peneguhan Pengakuan Percaya (Sidi)

GKI Camar Gelar Ibadah Minggu Adven II dan Peneguhan Pengakuan Percaya (Sidi)

GKI Camar Gelar Ibadah Minggu Adven II dan Peneguhan Pengakuan Percaya (Sidi) 1200 628 Rhesa Lorca

Ada yang menarik dalam Ibadah Minggu Adven II pada 7 Desember 2025 dimana ada Peneguhan Pengakuan Percaya atau dikenal dengan Sidi.

Iya pada Minggu Adven II ini GKI Camar Bekasi melakukan pelayanan peneguhan Pengakuan Percaya atau Sidi.

Ibadah Minggu Adven II ini dengan tema Bersama Menunjukkan Pertobatan dengan pelayan firman Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M.

Dalam Khotbahnya, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M menyindir soal banyak jemaat yang sudah merayakan Natal yang disebut Natal prematur, dan ini menjadi refleksi bagi kita semoga makna Natal tidak menghilangkan makna adven.

Saat ini menjadi masa Adven II yang selalu setiap tahun bersinggungan dengan bacaan pertobatan dan belajar bersama menunjukkan pertobatan.

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengilustrasikan kisah mengenai Budi yang terkenal orang yang sangat takut mandi namun di tasnya terdapat banyak sabun mandi mahal dari berbagai negara

Kalau ada orang bertanya kenapa dia tidak mandi, dia dengan bangganya saya banyak punya sabun yang terbaik, namun dirinya tidak pernah menggunakannnya hanya sebatas mengoleksi dan berbagai informasi.

Hingga singkat cerita, temannya menjauh dan pindah kursi bahkan gurunya selalu membuka jendela kelas karena tidak tahan.

Sahabatnya pun dengan blak blakan berkata Budi sabunnya tidak bisa mengubah hidupmu kalau tidak dipakai, bukan sabunnya yang bau tapi kamunya yang perlu mandi.

Dan akhirnya Budi pun tersadar dan malam itu adalah malam pertama dia mandi dari setelah sekian lama dan keesokkannya para temannya menyambutnya dengan bahagia, dan mulai saat itu dia berubah, bukan karena banyak sabun namun karena menggunakannya.

Pertobatan tidak terjadi tahu apa yang benar, atau karena memiliki banyak Alkitab atau ikut ibadah gereja baik di Camar maupun di gereja lain, bukan cuma onsite tapi online juga

Pertobatan terjadi ketika menggunakan kebenaran itu bukan cuma tahu kebenaran itu, pertobatan terjadi ketika mengubah kita, pertobatan itu terjadi ketika kita mengambil keputusan konkret. Pengetahuan tanpa perubahan hanya koleksi belaka.

Pertobatan adalah tindakan nyata bukan teoritis, seperti Budi tadi hanya berkata hanya akan mandi suatu saat nanti sama seperti orang Kristen bilang suatu saat nanti akan bertobat dengan alasan waktu Tuhan pasti yang terbaik.

Begitu juga menyesal tanpa bertindak tepat membuat hidup bau dosa, apakah saya hanya mengoleksi pengetahun tentang Tuhan, Alkitab apakah menghidupinya.

Banyak orang terlalu bangga menghafal isi ayat Alkitab, tapi tidak menguasai firman yang menjadi kesedihan rohani.

Adven yang berarti masa penantian, berarti kita diberi kesempatan Tuhan mempersiapkan diri, waktu sebaik baiknya, jangan Natal kita prematur dan hingga pada masanya tiba menjadi biasa saja karena saya sudah mendahului.

Cek Jadwal: Ibadah Minggu Advent

Selama di dunia dan mencari kepuasan anda tidak pernah akan temukan, seperti remaja yang tumbuh dalam memberontak dalam rumah karena ayahnya sibuk dan mamanya pelit enaknya seperti keluarga disana padahal belum tahu isi dapurnya seperti apa.

Inilah yang memberikan makna kepada kita, dimana Tuhan menempatkan kita pasti Tuhan punya maksud dan tujuan.

Ketika menempatkan dunia pekerjaan itu hanya duniawi maka kita akan terjabat dalam sekularisme.

Masa adven ini bukan menunggu pasif namun membuka hati untuk perubahan, adakah yang bisa kita lakukan dalam 4 minggu adven perubahan apa yang terjadi ?

Minggu adven adalah minggu minggu yang menghasilkan buah pertobatan, pertobatan itu bukan hanya berbalik arah.

Dalam Yesaya pasal 11 tadi dimana Mesias membawa berita tentang keadilan dan berdampak kehidupan pertobatan terjadi.

Tuhan yang sudah mempersatukan kita kok malah kita memecahkan belah namun justru memperkuatnya.

Ketika anda menginjak kaki di persekutuan gereja ingat bahwa anda ingin bertumbuh disitu, saudara ingin membawa damai bukan perpecahan, kalau mau seperti ini carilah panggung sekuler.

Pertobatan akan berdampak pada sesama, hidup dalam pertobatan adalah ketika dia merasakan empati, kepedulian kepada orang yang lemah.

Tapi dengan pertobatan mengajarkan kita bagaimana hidup yang berdampak kepada sesama untuk apa, agar orang itu juga mengalami pertobatan juga.

Pertobatan itu memperbaiki relasi yang penuh cinta dan pengampunan, ketika pernah berselisih ada suatu saat akan dimana akan saling mengampuni.

Dalam Matius terdapat seruan Yohanes Pembaptis buah pertobatan dilihat dari tindakan bukan ritual, ritual itu adalah media atau jembatan untuk menerima kita untuk memuliakan Tuhan.

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengilustrasikan cerita dari Amerika Serikat mengenai anak yang ketika emosi memaku pagar dan ketika mampu menahan emosi dia cabut paku itu.

Namun ketika dia cabut paku itu, maka pagar itu berlubang dan ayahnya berkata marahmu akan hilang namun banyak luka yang ditinggalkan.

Dalam artian, berapa banyak dari sikap dan ucapan kita menancapkan luka banyak orang..

Pahamilah ini bukan persoalan biar dia tahu rasa atau mengerti namun kita juga tidak pernah belajar menerima saat kita diajarkan mengenai kebenaran,

Kirimkan damai kepada orang terdekat bukan konflik, dunia ini sudah cukup rusuh jangan kita pertambah lagi.

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengilustrasikan sebuah tayangan yang mana seorang wanita ingin meminta seorang pria terdekatnya untuk bertobat namun dia tahan hingga akhirnya terjadilah kecelakaan dan meninggal membuat wanita itu menyesal karena menunda.

Pertobatan itu bukan bicara tetapi perubahan lebih baik perubahan yang baik daripada bicara.

Bukan ritual tetapi pertumbuhan akan membuat kita semakin dewasa dalam iman, bukan sendiri tetapi bersama karena kita hidup bersama sama.

Bukan sesaat tetapi proses itu pertobatan, dan pertobatan bukan teori namun aksi nyata,

Dengan mengutip dari A.W. Tozer mengatakan bahwa Tuhan sedang menunggu kita bukan untuk menjadi sempurna tetapi untuk berubah, karena pertobatan  bukanlah proyek satu hari, tetapi perjalanan seumur hidup dimulai dari rumah kita.

Sebagai penutup, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan pertobatan bukan hanya mengubah perilaku tapi mengubah perspektif kita dan pola pikir kita.

Yang sering terjadi, sebelum bertobat sering menyalahkan orang lain setelah bertobat koreksi diri.

Sebelum bertobat merasa dunia merasa kejam ketika setelah bertobat kemudian menyadari hati.

Pertobatan itu melepaskan kacamata lama dan menggunakan kacamata yang telah bersih.

Pertobatan kita dimulai dengan ketika berhenti menyalahkan dunia dan mulai mengubah diri, yang perlu dibersihkan terlebih dahulu bukan dunia tapi hati kita.

Dalam ibadah Minggu Adven II ini dikuatkan dengan kesaksian pujian dari paduan suara para ibu yang telah menunaikan ikrar pernikahan yaitu Vox Naomi

Dan akhirnya masuk dalam pelayanan peneguhan pengakuan percaya atau dikenal dengan nama Sidi.

Prosesi pun berjalan dengan sakral dan hikmat dimana satu persatu para katekisan diberikan lima pertanyaan dari Pendeta dan dijawab dengan kalimat

 

Ya, Saya percaya dan berjanji..

Selanjutnya diikuti oleh pengucapan pengakuan iman rasuli secara bersamaan dengan para jemaat dan simpatisan GKI Camar Bekasi.

Dan prosesi pun berlanjut dimana ke 11 katekisan satu persatu maju ke hadapan Pendeta untuk di berkati dan menerima piagam dan Alkitab dari Majelis Jemaat.

Ke 11 katekisan tersebut adalah

  1. Chalsea D Pangaribuan
  2. Christian L Sianipar
  3. Clara A.M Kaligis
  4. Davin Alvaro N Marpang
  5. Felix S Lumban Tobing
  6. Galang T.S Marpaung
  7. Kanaya M. Ananda
  8. Karin Yemima
  9. Lidya R.A. Sitanggang
  10. M. Gloria E.J Gultom
  11. Yohannes Obaja H Simatupang

Dan selanjutnya mereka mempersembahkan pujian kepada para jemaat dan simpatisan GKI Camar Bekasi dengan judul Jadikan Kami Satu.

 

Dan dilanjutkan dengan doa syafaat dengan ditutup lagu Doa Bapa Kami setelah itu persembahan dan berkat.

Dan ketika menutup ibadah, sembari majelis dengan membawa Alkitab besar bersama Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M keluar dari ruang ibadah para jemaat dan simpatisan menyanyikan lagu tema berjudul Dunia Kedinginan.

Klik untuk: Jadwal Ibadah Natal GKI

Dan setelah saat teduh, para jemaat dan simpatisan satu sama lain beriringan keluar ruangan untuk bersalaman dengan majelis, pendeta dan ke 11 katekisan mengucapkan selamat hari Minggu.

Acara selanjutnya dilanjutkan dengan berbagai photo bersama baik dengan Pendeta dan majelis maupun bersamaan dengan para orang tua serta keluarga besar dari para katekisan. ***

Leave a Reply

Back to top