GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Perjamuan Kudus Tengah Tahun

GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Perjamuan Kudus Tengah Tahun

GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Perjamuan Kudus Tengah Tahun 1200 628 Rhesa Lorca

Majelis Jemaat GKI Camar Bekasi menggelar Ibadah Minggu disertai Perjamuan Kudus tengah tahun pada Minggu 6 Juli 2025.

Dalam Ibadah Perjamuan Kudus tengah tahun yang digelar dua kali pada pukul 06.30 dan 17.30 WIB ini mengambil tema Ditunjuk, Diutus dan Diperlengkapi ini dengan pelayan firman Pendeta Jemaat Pdt. Dr. Charliedus R Saragih, M.M.

Dalam khotbahnya Pdt Dr. Charliedus R Saragih, M.M ini yang mengambil ayat Lukas 10 ayat 1 sampai 11 yang dilanjutkan ayat 16 hingga 20 ini mengatakan bahwa jika ada orang Kristen yang mengatakan bahwa pelayanan tersebut adalah pilihan agar tolong merefleksikan diri tentang jati diri sebagai murid Yesus.

Pelayanan ini artinya pelayanan yang ada di dalam kehidupan Gereja dan kehidupan keseharian, Kalo ada yang mengatakan saya belum siap, karena tidak ada yang layak dan tidak mampu namun kita dilayakkan dan dimampukan oleh KuasaTuhan.

Pada dasarnya pelayanan ini bisa dilakukan oleh Tuhan sendiri makanya Tuhan turun ke dalam dunia namun Tuhan menyadarinya bahwa seorang pelayan ini tidak bisa melayani seorang diri namun diutuslah secara berkelompok supaya hidup saling melengkapi satu sama lain.

Jadi jangan pernah menyadari dengan mengatakan tanpa saya pelayanan tidak jalan, kalo tidak ada saya, gereja tidak bisa bertahan agar berhati hati karena anda tengah mencuri kemuliaan Tuhan, sehingga kita lebih menonjolkan ambisi dan ego diri.

Karena sebagai seorang pelayan di dalam pelayanannya adalah menjadi ladang atau tempat dalam mendewasakan diri.

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M pun memberikan ilustrasi sebut saja Pak Budi, seorang jemaat yang dikenal ramah dan rajin ke gereja namun ketika khotbah dimulai dirinya tidur dan selalu konsisten.

Dan pada suatu waktu, Pendeta memutuskan mengangkat Pak Budi ini sebagai petugas keamanan gereja yang membuat teman temannya heran dan bertanya kepada sang Pendeta,

Namun Pendeta itu dengan tersenyum mengatakan bahwa justru karena tidur nyenyak itu dia tidak pernah stress, tidak pernah marah marah, dan itu jiwa yang damai karena kita butuh orang damai dalam menjaga gereja .

Sejak mulai bertugas, Pak Budi tidak tidur lagi ketika khotbah di gereja bahkan mulai rajin dengan menyambut jemaat, beresin kursi dan peralatan gereja.

Ketika ditanya salah satu jemaat, kok sekarang rajin, Pak Budi pun menjawab sambil tertawa dengan mengatakan dulu saya pikir pelayanan itu hanya untuk orang yang pintar omong dan hafal Alkitab ternyata Tuhan itu bisa pakai orang yang tukang tidur asal hatinya bisa dibangunkan.

Maknanya, Tuhan itu bisa pakai siapa saja, bahkan yang dianggap tidak cocok dalam pandangan manusia, kadang orang yang tidak disangka ketika diberi tanggung jawab dan kepercayaan justru melayani dengan setia.

Bukan orang pandai yang dipanggil Tuhan, namun yang bersedia, bukannya yang kuat namun yang mau dipakai Tuhan.

Dalam perjamuan kudus tengah tahun ini, terdapat jemaat dari lintas Gereja yang ikut serta dalam perjamuan kudus tersebut.

Ibadah Perjamuan Kudus tengah tahun sendiri berjalan khidmat dan lancar, walau pada sesi Ibadah sore sempat dimundurkan waktu pelaksanaan ditambah adanya Live Streaming dikarenakan wilayah sekitar gereja tengah diguyur hujan lebat dengan disertai petir menyalak. ***

Leave a Reply

Back to top