GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Perayaan Natal 2025

GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Perayaan Natal 2025

GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Perayaan Natal 2025 800 533 Rhesa Lorca

GKI Camar Bekasi menggelar ibadah perayaan Natal 2025 dengan suka cita dan dihadiri oleh ratusan jemaat dan simpatisan.

Perayaan Natal 2025 GKI Camar Bekasi berlangsung di ruang ibadah utama dan juga layanan streaming pada Kamis 25 Desember 2025 yang dimulai pada pukul 16.00 WIB.

Perayaan Natal yang bertajuk Solidaritas dalam Pengharapan ini dibuka dengan cuplikan drama interaktif tentang cerita seorang gadis penjual korek dan pemuda dan sedikit briefing dari Sdr Dipo.

Dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh Penatua Haposan Siahaan dan menyanyikan Lihatlah Sekelilingmu.

Kemudian persembahan pujian dari Paduan Suara Anak Talenta dengan nyanyian lagu Pohon Terang.

Setelah paduan suara anak talenta, acara pun dilanjutkan dengan visual dari drama interaktif sang gadis penjual korek dengan pemuda yang sebelumnya ditayangkan dalam layar pada Minggu Adven 1 hingga ke 4.

Dalam ibadah ini juga terdapat persembahan pujian dari Paduan Suara remaja dan pemuda Ekklesia yang membawakan pujian dengan judul Where Are You Christmas ?

Ibadah ini pun terselip sebuah renungan yang dibawakan oleh Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M.

Renungan sendiri terambil dari Matius 25 ayat 31 hingga 46 dengan perikop Penghakiman Terakhir.

Dalam renungannya, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan tajuk ini menjadi perenungan yang mendalam boleh kita memaknai dari Minggu Adven hingga perayaan Natal ini.

Dengan mengilustrasikan seorang anak yang meminta izin kepada mamanya untuk bermain di taman.

Anak ini duduk dengan membawa roti dan buah dengan memakannya namun di satu sudut ada seorang nenek dengan pakaian lusuh yang dia dekati dengan berkata apakah nenek sudah makan.

Dan anak itu memberikan roti dan buah tersebut kepada nenek dan dimakan dengan sangat lahap karena tidak makan beberapa hari.

Kemudian si anak pun mengajak cerita mengenail perihal si nenek, dan kembali ke rumah namun dalam perjalanan pulang dirinya berpikir apakah si nenek ini datang dari mana.

Kemudian setibanya dirumah, sang ibu bertanya kenapa lama di taman dan bertemu siapa, dan si anak dengan respon mengatakan dirinya ketemu dengan Tuhan Yesus.

Setiap hari dia mengalami perjumpaan dengan sang nenek dan membawa roti dan buah dan selalu ditanya orangtua dan dijawab dengan ketemu Tuhan Yesus.

Namun pada suatu hari, sang anak tidak bertemu dengan nenek dan hanya menjumpai dengan seoarang anak gelandangan dan kembali situasi itu terjadi lagi.

Kisah ini memiliki arti bahwa perjalanan yang kita lewati ini terkadang kita hanya membatasi bahwa ini interaksi dan relasi manusia.

Ternyata hari ini kita diperhadapkan ayat demi ayat yang mengajak dan menantang kita ada saat saat Tuhan Yesus mencoba menghadirkan diri dalam kehinaan dan ketidakmampuan.

Kehadiran Tuhan hadir dalam keterpurukan hidup seseorang dan seringkali kita abai karena kita sering memiliki jalan yang lain.

Perjalanan hidup ini adalah sebab dan akibat dari pilihan yang kita lakukan, misalnya salah pilih barang atau salah pilih pacar dan masih banyak lagi.

Selain menyesal, buang buang waktu dari apa yang kita lakukan, yang artinya ada konsekuensi dari pilihan yang kita ambil.

Setiap kita berada dalam pilihan untuk dapat menyadari bahwa pilihan yang kita ambil harus siap dengan konsekuensinya.

Hidup sekarang ini karena saudara baik itu yang baik maupun buruk itu karena pengaruh dari manusia lain.

Seperti dalam komunitas yang disebut Gereja terdapat beberapa orang yang iri, ada pendoa, pemaaf, pemarah dan sensitif.

Semua kehidupan yang terbentuk dari kita ada perilaku dan pengaruh kita dan orang sekeliling kita.

Kita menganggap pilihan kita adalah tidak peduli orang lain, toh kita tidak peduli ndak papa namun jangan anggap enteng ketika anda peduli karena dunia akan seperti apa dengan tidak kepedulian anda.

Kita mungkin bicara tidak peduli tidak apa apa dengan GKI Camar Bekasi tapi bukan satu orang yang bicara dan berpikir seperti itu.

Kehidupan yang ada disekitar kita yang penuh dengan masa bodo, bodo amat, apatis, cuek karena itu jangan anggap enteng ketika saudara peduli karena berakibat membuat kehidupan yang menjadi perilaku manusia.

Kalau dunia dikatakan kedinginan yang memiliki konteks dunia tidak sedang baik baik saja karena manusia tergerus dengan egoisme, sefrekuensi yang muncul perilaku yang menang sendiri.

Disini kita belajar dengan situasi dunia yang kedinginan situasi tidak baik baik saja jelas jawabannya sesamanya tidak mau memberikan kehangatan.

Hari ini kita ditegur dengan keras oleh injil Matius, karena kita tahu bahwa ada banyak orang orang yang merintih, sedang memohon pertolongan, memohon dipeluk dan didengarkan namun kita sedang sibuk dengan kehidupan kita.

Jangan tuntut orang peduli kalau kita tidak peduli, dan kita dikelilingi oleh orang yang tidak peduli.

Dan dunia ini tidak lagi dengan karya keselamatan Kristus namun dipengaruhi oleh ego perilaku sekuler.

Jangan bilang dunia kejam atau terancam, karena sebenarnya saudara pun tengah terancam.

Kalau dunia terancam sadarakah saudara juga terancam karena tidak peduli dengan lingkungan sekitar.

Seringkali kita mengatakan dunia tidak baik baik saja namun kita juga tidak baik baik saja di dalamnya.

Jangan pernah memelihara sikap dan perilaku buruk apapun itu karena akan kembali juga kepada saudara sikap yang sama.

Saudara yang bersikap tidak punya ekspresi seperti tidak mau senyum, harus siap juga anda mengalami hal serupa dengan perilaku seperti itu.

Artinya, semua akan kembali ke kita, maka Tuhan dan Alkitab mengajarkan berbuatlah baik, perlakukan orang dengan kasih, supaya kita juga mengalami kasih itu dari orang orang yang berelasi dengan kita.

Ketika kita sudah berbuah baik dan kita juga bisa rem, seperti dalam Kolose 3 ayat 23.

Berbuat baik itu untuk Tuhan bukan untuk dipampang di sosial media hal yang  kecil, karena melakukan yang porsi besarnya adalah Tuhan.

Yang saudara lakukan kecil berupa bantuan, karena yang melakukan porsi besar itu adalah Tuhan dan jangan sombong ketika melakukan hal yang besar karena hanya Tuhan yang melakukan itu.

Hal kecil seperti sapaan, doa, namun menurut kita besar yang membuat kita arogan.

Pada ibadah malam ini, solidaritas yang Tuhan maksud kan bahwa sekalipun kecil namun itu dilakukan secara konsisten dan mempersilakan Tuhan bekerja hal yang mustahil akan menjadi kenyataan dan itulah Natal.

Tuhan tidak berhenti mengasihi umatnya, ketika jatuh dosa Tuhan ampuni, Tuhan bangkitkan ayo bisa jalan lagi, hal hal kecil dilakukan dengan konsisten dan sampai akhirnya perkara besar yang disempurnakan dengan Natal.

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M juga mengatakan bahwa, lakukan, berikan dan tolonglah namun jangan berikan garansi karena yang melakukan itu adalah Tuhan.

Oleh karena itu mari kita belajar bersama sama, apakah kita sudah siap dengan memilih hasil yang buruk harus siap dengan hasil yang buruk, oleh karena itu berdoalah sebelum memilih.

Kahoot itu sebuah jembatan yang dipakai panitia Natal untuk menolong saudara, maka setelah Natal saudara akan berhadapan dengan pilihan yang nyata.

Jangan lagi salah pilih barang, jangan salah pilih pasangan dan masih banyak lagi yang bisa kita pilih

Di akhir renungannya, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M,M mengatakan mari kita belajar untuk pertanggung jawabkan segala pilihan kita, apapun pilihan kita kalau kita bawa di dalam Tuhan akan membawa damai sejahtera buat orang lain dan kita.

Kalau anda mau merayakan Natal dengan sederhana karena saya mau peduli terhadap orang yang saya doakan, itulah pilihan anda yang dilihat Tuhan, tidak perlu orang lain tahu, karena itu adalah komitmen kita kepada Tuhan.

Mari hadirkan kehidupan yang penuh solidaritas bukan keegoisan, kenapa ? karena kehidupan yang penuh damai adalah yang kita tuai, apa yang kita tanam sekarang dalam solidaritas itulah yang kita tuai.

Selamat memaknai Natal di tahun ini, saudara saudara Tuhan Yesus memberkati kita amin.

Usai renungan, perayaan Natal pun dilanjutkan dengan drama kembali yang memperlihatkan sang gadis penjual korek yang tengah asik bermain api dengan koreknya sembari mendengarkan suara dari sang ibu yang telah tiada.

Usai drama interaktif, dilakukan prosesi penyalaan lilin Natal yang diwakilkan oleh Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M. Sdr Adus, Sdri Claudia AMT dan Bpk Heru selaku Ketua Panitia HRG Natal 2025.

Sebelum prosesi penyalaan lilin Natal kepada jemaat, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan bahwa perayaan Natal kali ini kita peringati dengan keadaan dunia yang sedang tidak baik baik saja.

Ditengah dingin dunia ini, kehangatan menjadi dirindukan oleh kita semua, melalui kelahiran Kristus kita merayakan hadirnya harapan dan kehangatan kasih Tuhan yang hadir di dunia.

Mari kita hadirkan kasih dan kehangatan Tuhan melalui karya kita di tengah dunia yang tengah kedinginan.

Selanjutnya penyalaan lilin dengan iringi instrumental lagu Dunia Kedinginan yang lalu dinyanyikan serentak oleh para jemaat dan simpatisan dalam suasana khusyuk dengan temaram lilin.

Dan perayaan Natal 2025 pun ditutup dengan pengutusan oleh Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M.

Arahkan keegoisan hati dengan cinta kasih Yesus Kristus itulah artinya Natal bagi kita, solidaritas dan memberikan pengharapan bagi yang tertindas yang lemah.

Wartakanlah Kristus bahwa ia telah lahir dalam damai sejahtera dan pengharapan bagi sesama kita, terima berkat dari Tuhan.

Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Tuhan kita Yesus Kristus serta persekutuan dengan roh kudus menyertai kehidupan saudara saudara sekalian dari hari ini, esok sampai selama lamanya, amin..

Yang dilanjutkan dengan para jemaat dan simpatisan menyanyikan Halleluya, Amin serta lagu penutup dengan lagu Bersama Menghadirkan Harapan dengan hadirkan di depan nimbar para pemain drama interaktif serta panitia HRG Natal 2025.

Dengan lagu Bersama Menghadirkan Harapan secara bergandeng tangan maka berakhirlah perayaan Natal 2025 GKI Camar Bekasi.

Para jemaat dan simpatisan pun saling bersalaman dengan majelis dan Pendeta sembari mengucapkan Selamat Natal sebelum beranjak pulang ke kediaman masing masing. ***

Leave a Reply

Back to top