GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Malam Natal 2025

GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Malam Natal 2025

GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Malam Natal 2025 1200 628 Rhesa Lorca

Masa raya Natal 2025 akhirnya tiba pada puncaknya yaitu Ibadah Malam Natal.

Iya GKI Camar Bekasi gelar ibadah Malam Natal yang dilakukan secara tatap muka pada sesi 1 dan 2 maupun live streaming pada Rabu 24 Desember 2025

Ibadah malam Natal 2025 dimulai dengan pembacaan warta jemaat yang dibacakan oleh Penatua Bimo

Selanjutnya iringan instumental lagu Hai Kota Mungil Betlehem mengalu disertai narasi dari Penatua Susan dan cuplikan drama Natal yang dibawakan oleh Sdr Davin dan Sdr Obaja.

Kemudian para jemaat menyanyikan Hai Mari Berhimpun sembari menunggu prosesi masuk dimana ibadah malam Natal 2025 ini dilayani oleh Pdt Dr. Charliedus R Saragih, M.M.

Usai prosesi masuk, ibadah dilanjutkan dengan beberapa adegan drama Natal yang dinarasikan oleh Sdri. Karin dengan diiringi lagu Hai Anak Semua yang dinyanyikan oleh seluruh jemaat.

Narasi Natal pun kembali bergema yang dilanjutkan dengan para jemaat dan simpatisan GKI Camar Bekasi menyanyikan lagu Dunia Kedinginan.

Serta lagu Hai Kota Mungil Betlehem yang dinyanyikan secara serentak yang dilanjutkan dengan persembahan pujian dari Paduan Suara Debora pada Sesi 1.

Dalam ibadah ini terambil dari Yesaya 9 ayat 1 hingga 6, Titus 2 ayat 11 hingga 14 dan Lukas 2 ayat 1 hingga 14.

Dalam khotbahnya, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan bahwa dirinya senang melihat gereja penuh, walau kita semua tahu bahwa gereja penuh itu hanya dua kali di Natal dan Jumat Agung.

Pdt Dr Charliedus R Saragih, menyambut saudara saudara yang hadir dengan tipe jemaat, yang pertama Jemaat setia yang sering disebut anak kos gereja, selamat datang untuk jemaat yang sudah setia selama ini yang kursinya sudah hapal dengan berat badan saudara terima kasih sudah hadir tiap minggu walau kadang 10 menit setelah pengakuan dosa.

Yang kedua, selamat datang untuk jemaat yang datang setahun sekali atau yang disebut Natalian, tentu saja kami rindu kepada kalian setahun sekali itu cepat tapi jangan khawatir saudara saudara gerejanya masih sama kok, kami masih sayang kok

Yang ketiga jemaat keliling pindah pindah gereja, untuk jemaat yang touring gereja selamat datang, gereja kami memang tidak jamin kopi di sana lebih enak dibanding disini kami bisa dipastikan disini senyumannya lebih hangat.

Yang keempat, jemaat yang datang telat selamat datang, bagi yang datang sering datang seringkali pada lagu kedua atau pendeta sudah di nimbar sambil jalan cepat tapi puran purang tenang itulah keahlian anda.

Yang kelima, selamat datang untuk jemaat yang duduk terpaksa di depan karena bangku belakang sudah penuh yang bukan pilihan anda, tapi kami doakan anda kuat dari tatapan mata dari majelis.

Yang keenam, selamat datang keluarga yang datang dengan anak kecil dimana orang tua yang pasrah kalau anaknya lari larian selama liturgi santai saja selama tidak naik ke nimbar semua aman.

Yang ketujuh, mungkin ada jemaat yang capai selamat datang mungkin dari kantor dengan Id card berada di leher yang kelihatan lelah kami doakan sukacita Natal minimal bisa buat wajah anda bertambah 2 watt untuk konsentrasi.

Yang kedelapan, selamat datang kepada jemaat yang tengah berjuang yang datang dengan hati yang berat atau pergumulan, kami senang saudara tetap hadir dan tetap tenanglah, saudara tetap di hati Tuhan.

Yang kesembilan, selamat datang bersama pacar karena sudah diancam sama pacarnya, kalau sayang ikut aku kebaktian di gerejaku, tenang kami doakan agar hubungan kalian tetap dikuatkan, kalaupun putus tetap datang digereja ini selalu ada penguatan disini.

Yang kesepuluh, selamat datang jemaat yang cuma cari spot Natal, yang nanti akan rebutan cari photo untuk Natal, gereja ini menerima saudara apa adanya, walaupun nanti photo anda pas di upload captionnya makna Natal yang religius.

Siapapun saudara dan datang dari mana atau seperti apa kebiasaan anda malam ini kita disatukan bukan karena bangku sempit, parkir penuh dan sebelah kita di ruangan pemuda, bukan karena dekorasi indah namun karena Yesus Kristus lahir untuk semua kita yang hilang, hadir atau mampir.

Mari memaknai tema yang cukup berbeda, karena sinode wilayah mau menghadirkan bagaimana kesunyian Betlehem itu juga dirasakan gereja gereja saat ini, di tengah tengah kehidupan orang orang yang tengah berjuang dengan persoalan.

Walau banyak orang yang berpikir itulah masalah dia kenapa mesti ikut campur toh saya lagi bahagia.

Menurut Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M hari ini kita lebih berefleksi  bukan khotbah yang menyegarkan telinga, bagaimana Natal mengubah kita bukan menyenangkan kita, tapi sukacita tetap hadir.

Bagaimana kita merasakan perjumpaan dengan pihak di Betlehem yang menggelitik iman kita.

Dengan mengilustrasikan para jemaat disuruh untuk berswa foto (selfie) dengan satu bangku jemaat.

Artinya jadikan kamera depan menjadi cermin saudara dimana salah satu bagian untuk kita bertanya, siapakah saya sampai Tuhan mau menolong dan menyelamatkan saya ?

Ketika seseorang mengasihi pihak lain dan kasih itu bukan yang pura pura akan melakukan yang terbaik.

Natal menjadi sebuah cara Allah mengasihi manusia walau tidak bisa diterima secara konsep logika, dimana Allah di tengah kemuliaannya ia mengabaikan dan meninggalkan untuk masuk ke dunia yang hina kenapa ? karena dia mengasihi manusia.

Karena memandang manusia berharga, karena kondisi yang dialami manusia itu adalah persimpangan diantara pilihan yang bukan religius namun dosa dan dosa.

Maka ujung dari perjalanan hidup manusia sesungguhnya adalah maut dan kebinasaan, namun ketika Allah menyadari bahwa tidak seperti itu yang dirancang oleh Tuhan dari kisah penciptaan Tuhan tidak mengingkan itu terjadi makanya Tuhan itu hadir dalam Natal.

Bicara soal Natal yang seperti dibicarakan oleh orang jaman jaman modern dan post modern, apa yang saya terima, alami, rasakan dan orang yang kasih ke saya namun pertanyaan apa yang bisa saya berikan kepada orang lain itulah Natal.

Natal itu tidak selalu gagal karena kita jahat atau perilaku buruk, tapi Natal itu gagal karena kita terlambat peduli terhadap sekitar dan membuat orang terpuruk dan terlambat menolongnya.

Masih ada waktu selama pengharapan belum benar benar pergi, itu yang mengingatkan peristiwa Natal yang benar benar inspiratif.

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M., hari ini kita di ajar untuk tidak egois, kenapa ? karena Allah tidak egois, kalau Tuhan egois maka tidak ada Natal.

Karena sesungguhnya ketika kita manusia Kristen dan mengatakan tidak peduli sebenarnya kita tidak merayakan dan memaknai Natal, hanyalah rutinitas belaka tapi kita tidak punya Natal

Kenapa ? karena orang orang yang merayakan Natal adalah orang orang yang berhasil mengalahkan egonya.

Dalam injil Lukas, sebuah keputusan Tuhan untuk menantang manusia mau hidup penuh damai atau penuh konflik ?

Tidak semua anak anak Tuhan mampu berpengharapan ketika ditinggal sendirian, tapi Tuhan luar bisa dengan menempatkan para gembala untuk menemani Maria dan Yusuf.

Jadi bagi kita yang masih berpengharapan sampai hari yakinlah dan percayalah bahwa saudara tidak ditinggalkan oleh Tuhan dan Tuhan menghadirkan orang orang yang ada disekelilingnya, itu cara Tuhan yang istimewa.

Dari refleksi perjalanan Maria dan Yusuf bisa memaknai konsep berhasil walau gagal gagal dikit.

Semua orang selalu menginginkan keberhasilan namun tidak semua orang tidak siap menghadapai kegagalan.

Keberhasilan itu selalu Tuhan sediakan namun kita juga dilihat apakah kita mau masuk dalam proses kesetiaan Tuhan atau tidak, apakah kita siap memikul  tanggung jawab yang Tuhan percayakan namun kita sering menghindar.

Sukses secara dunia perlu proses dengan kejar dengan pengorbanan, ingat kesuksesan dunia itu semu sementara ada yang kekal pilihan yaitu setia yang tidak mati matian.

Walau kesuksesan itu ada batasnya namun kesetiaan itu mulia sampai kekal kesudahannya, namun kita sering dalam persimpangan.

Di tengah ketidak pastian masalah tantangan dimana hampir putus asa, berhenti, depresi dan frustasi, disinilah memaknai Natal dengan mengilustrasikan perjalanan Maria dan Yusuf.

Ada lima point dalam refleksi Natal

Pertama, Natal tanpa pertobatan adalah kebohongan, dimana Natal hadir ada untuk manusia tobat, bila Natal pesta fora tanpa dihidupi dengan pertobatan saudara terjebak dalam Natal duniawi.. karena Natal sesungguhnya adalah pertobatan.

Jika Natal tidak mengubah hidup maka itu bukan kelahiran Kristus melainkan kelanjutan dosa yang dirapikan, pelan pelan bernegosiasi dengan Tuhan.

Atau ketika Natal sebuah momentum yang diliputi dirasuki oleh suasana, dengan puji pujian atau lagu kita terbatas di ruang itu, bahkan orang orang yang sedang berjuang di dalam kehidupannya kita terlalu ego dan tidak menunjukkan kepedulian kepada mereka .

Pertanyaan sekarang kalau anak anak Tuhan tidak peduli apakah mereka masih berpengharapan ?

Jadi mulai pahami bagaimana Natal yang diingikan Tuhan adalah sebuah Pertobatan.

Kedua, pengharapan lahir saat manusia hancur

Kristus tidak lahir di tempat yang nyaman, namun lahir di bawah reruntuhan manusia, ujungnya kehidupan orang sebelum messias datang adalah kebinasaan, manusia musnah.

Ada banyak peristiwa di Alkitab seperti air bah, menara babel dan seterusnya, kebinasaan tapi istimewanya Natal Tuhan memandang saudara berharga sebagai manusia.

Tuhan bisa menjungkir balikkan kehidupan kita yang tidak seperti kita alami sekarang, Tuhan bisa buat hancur karena apa dia Tuhan, namun juga bisa bangkitkan kehidupan kita yang terpuruk di Natal ini karena apa, iya karena Tuhan.

Artinya, pada saat kapan manusia mengerti pengharapan, saat baik baik saja atau terpuruk, dikecewakan, disakiti, mari kita belajar bahwa banyak orang orang yang mengalami kondisi itu kita tahu namun tidak melakukan apa apa.

Kita paham apa yang mereka alami, namun kita hanya berdiam saja, apakah ada harapan dalam diri mereka ?

Siapa yang menolak merendah tidak akan pernah membawa harapan ? apa yang diharapkan oleh Kristus ? dia merendah ke dalam dunia dan dia membawa harapan.

Saudara kalo memberi orang pun memiliki belajar sifat merendah supaya apa ? supaya mereka melihat kepada Kristus kepada melihat kepada anda itulah konsep Natal Allah yang merendah sama seperti apa ? kalau mau memberikan harapan buat orang lain sikap hati anda harus merendah.

Kalau saudara anda tidak punya sifat merendah, pahamilah apa yang anda beri akan menjadi sia sia dan tidak menjadi harapan dan suka cita seperti Kristus yang membawa harapan.

Artinya apa kita belajar bahwa semua itu adalah otoritas Tuhan, bukan karena saudara, saya dan kita mampu, dimana ketidakmampuan pun Tuhan bisa pakai seorang janda yang hanya punya bagian  harta terakhirnya 2 perak, dan ia memberikannya dengan merendah di hadapan Tuhan.

Ketiga, jangan sebut terang jika hidupmu gelapkan orang lain

Kalau orang sudah bercerita kepada anda, berarti dia sudah berdoa kepada Tuhan dan bagi kita kenapa orang ini datang tiba tiba, karena Tuhan telah mengizinkan saudara bagi berkat orang lain.

Karena sodara mampu untuk dapat menolong orang lain, karena saudara mampu dilihat Tuhan untuk mendoakan orang lain, jangan pernah tolak itu karena kita sering bercerita tapi kita sering kali hanya berdiam.

Yang Tuhan mau ketika kamu menjadi terang lakukan secara totalitas, jangan berpikir lebih banyak daripada berbuat lebih banyak, Natal mengajarkan kita untuk berbuat lebih banyak bukan berpikir lebih banyak.

Dengan mengilustrasikan sebuah video mengenai kehidupan para dokter dan perawat di rumah sakit, dan pertanyaan apa yang mereka dahulukan adalah nyawa atau jiwa.

Mereka tidak bermasalahkan administrasinya, id cardnya kadang kita terjebak dalam masalah itu.

Totalitas yang mau mereka lakukan yang terbaik tanpa memikirkan apa yang mereka dapat dari kerja apa tapi tahu tentang identitas anda yaitu tenaga kesehatan.

Itu artinya setiap dari kita mampu untuk dapat mengerjakan tanpa berpikir banyak justru melakukan yang lebih banyak karena jiwa.

Keempat, Natal yang egois adalah penyangkalan iman

Kristus datang bagi semua jika Natal untuk kita maka kita bukan saksi namun penonton.

Namun Natal adalah membawa terang keluar dari circle dimana ada tukar cado, christmas dinner yang menyenangkan untuk kita namun kita tidak berani untuk melawati batas circle kita.

Saudara ndak mungkin datang untuk Natal, namun belajar untuk melepaskan ego tapi bila kita masih belum melepaskan berarti kita memaknai Natal dengan keegoisan belaka.

Kelima, gereja tanpa aksi adalah palungan kosong.

Pengharapan itu tidak disimpan namun harus dihidupi jika tidak dibagikan bukan dari Allah tapi kekuatan dari anda.

Pengharapan dari orang yang kondisi tidak baik saja, ekonomi yang tidak baik baik saja  pekerjaan, bahkan juga berdampak pada iman dan pengharapan.

Dari kita belajar bagian dari gereja melangkah ke depan untuk melihat sekeliling kita untuk membawa mereka jiwa jiwa ke palungan Kristus itu yang lebih mulia dan harum di mata Tuhan.

Saya membawa seorang jiwa yang sampai hampir frustasi dan bunuh diri oleh karena masalah beban hidupnya dan saya membawa kembali kepada Tuhan dan menjadi luar biasa Natal punya arti buat kita.

Natal menyadarkan kita bahwa Allah sudah merendahkan diri buat kita, namun manusia tetap meninggikan diri di hadapan Allah, makanya kita tidak sampai memaknai Tuhan.

Yang kita pengen dari Tuhan adalah berkat berkatnya saja namun persoalan untuk menemukan relasi dengan Tuhan bukan menjadi prioritas.

Urusan Tuhan adalah segalanya bukan prioritas, oleh karena itu Kristus lahir di palungan supaya iman kita berhenti mencari kenyamanan.

Menurut Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M di akhir khotbah mengatakan Tuhan datang ke dunia tidak cari kenyamanan namun untuk menyelamatkan manusia supaya manusia masih berpengharapan.

Berpengharapan berarti mau dibentuk dan berjalan bersama dengan kristus walaupun secara jasmani mata tidak bisa melihat solusi tapi percaya jalan dengan Tuhan selalu ada jalan keluar itulah berpengharapan.

Itulah orang berpengharapan, mungkin masih belum mendapatkan solusi dari pergumulan kita tetaplah berpengharapan, dari situlah saya dan saudara dibentuk Tuhan untuk semakin mengerti jalan Tuhan.

Jika palungan hanya kita kagumi namun salib kita hindari maka Natal belum sungguh terjadi dalam hidup kita.

Kita maunya Natal namun tidak mau pikul salib ndak mau, maunya apa suasana yang hepi namun ketika berada di titik terendah hidup kita, kita tidak mau, karena pikul salib itu harus siap berani di titik rendah kita karena disitulah kita sadar siapa Tuhan siapa kita.

Oleh karena temukan tanda tanda harapan dan jalan pemulihan hidup kita dan sesama kita bersama dengan kristus sang Natal sejati.

Jangan seolah olah masa bodoh, jangan seolah olah tidak mau tahu, atau kita mau menang sendiri jumpailah temukanlah tanda tanda harapan yang bisa kita temui orang lain jangan sampai terpuruk.

Tanda tanda harapan itu akan dilengkapi pada peristiwa paskah lewat kemenangan kristus, jadilah jalan harapan bagi sesama kita dan jalan pemulihan bagi saudara kita, jangan biarkan mereka terlena dan terpuruk dalam persoalan tapi ulurkan tangan saudara jadilah tangan dan hati kristus bagi sesama.

Bersama menghadirkan sesama yang disambut nyanyian secara kantoria dan jemaat serta simpatisan GKI Camar Bekasi.

Usai khotbah dan menyanyikan Bersama Menghadirkan Harapan serta saat hening, dilanjutkan dengan persembahan pujian dari Paduan Suara Ekklesia dengan judul lagu Christmastime..

Dilanjutkan dengan persembahan yang dilakukan dengan memberikan ke dalam palungan di depan nimbar sebagaimana dalam ayat nats yang terambil Mazmur 96 ayat 8.

Usai persembahan dilanjutkan dengan penyalaan lilin natal dimana Pdt Dr Charliedus R Saragih M.M. memberikan cahaya lilin Natal kepada para penatua untuk di berikan kepada jemaat dan simpatisan dengan alunan musik dan nyanyian Di Malam Sunyi Bergema.

Yang dilanjutkan para jemaat dan simpatisan menyanyikan Malam Kudus di tengah temaram cahaya lilin Natal dengan khusyuk.

Setelah itu, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M memimpin doa natal yang dilanjutkan dengan penyalaan kembali seluruh lampu ruang ibadah dan lilin dimatikan.

Di akhir ibadah, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M memberikan pengutusan dan berkat kepada jemaat sebelum turun nimbar dan menyambut jemaat dan simpatisan.

“Kiranya kasih Allah Bapa terus memelukmu. Kiranya kelahiran Kristus memberimu pengharapan. Kiranya kehadiran Roh Kudus menuntun jalan hidupmu,”

Selanjutnya adalah saat Hening yang menutup seluruh rangkaian ibadah malam Natal 2025 dengan satu persatu jemaat dan simpatisan meninggalkan ruang ibadah sembari memberikan salam kepada Pendeta, penatua dan petugas yang melayani ibadah malam tersebut. ***

Leave a Reply

Back to top