Dalam rangka pertukaran Penatua dan Paduan Suara se GKI Klasis Jakarta Selatan sekaligus penutupan Bulan Keluarga 2025, Angklung Usinda GKI Camar Bekasi tampil di GKI Cawang, Jakarta Timur pada Minggu 26 Oktober 2025
Selain Angklung Immanuel Usinda GKI Camar Bekasi, Penatua Agnes Simatupang dan Penatua Haposan Siahaan turut bertugas dalam pertukaran antar Penatua GKI Klasis se Jakarta Selatan tersebut.
Dalam ibadah intergenerasi dan penutupan Bulan Keluarga 2025 GKI Cawang, Jakarta Timur Angklung Immanuel Usinda membawakan satu pujian sebelum khotbah yang berjudul Hai Pujilah Tuhan, Jiwaku


Dalam ibadah dengan tema Berpulih dalam Pengampunan ini dilayani oleh Pendeta jemaat GKI Cawang Jakarta Timur, Pdt Andi Christianto, M. Fil.
Dalam khotbahnya Pdt Andi Christianto, M.Fil mengutip kitab Yeremia 14 ayat 7 hingga 10 dilanjutkan ayat 19 hingga 22.
Selain itu juga kitab 2 Timotius 4 ayat 6 hingga 8 dilanjutkan ayat 16 hingga 18 dan Lukas 18 ayat 9 hingga 14.
Dalam khotbahnya Pdt Andi Christianto, M.Fil bersama dengan anak sekolah minggu yang duduk di pelataran nimbar mengatakan bahwa selalu ada kerinduan ketika beribadah di gereja walau ada halangan seperti pandemi seperti lima tahun lalu hingga saat ini terdapat galian dekat gereja.
Inilah kekayaan Tuhan mulai anak anak hingga lansia termasuk remaja dan pemuda yang tidak terpisahkan dan kita bersyukur dalam ibadah intergenerasi.

Seperti diketahui, Pdt Andy Christianto, M.Fil mengatakan pada Tahun 1989 terjadi keracunan biskuit di Indonesia karena kelalaian produksi bahan pengembang kue tertukar dengan natrium nitrit yang sebabkan 141 orang keracunan 35 diantaranya meninggal dunia yang mayoritas anak anak.
Selain itu ada yang sama rusaknya adalah keracunan berita hoaks, yang membuat banyak berita atau informasi yang simpang siur.
Jadi ketika kita membiarkan prasangka, kebohongan dan penghakiman tumbuh maka sesungguhnya kita tengah menyebarkan racun..
Seperti perumpamaan Yesus tentang orang Farisi berdoa di bait Allah namun penuh kesombongan.
Hatinya orang farisi itu dipenuhi dirinya sendiri untuk mendapatkan kasih karunia Tuhan namun tidak melihat Tuhan lebih besar daripada dirinya.
Racun farisi itu bagaikan racun biskuit pada 1989 yang terlihat nikmat tetapi mematikan tidak menghidupkan.
Ini yang terjadi hati yang dipenuhi dirinya sendiri yang merasa paling benar daripada orang lain.
Racun ini terjadi pada seorang Timothy Anugerah Saputra seorang mahasiswa di Bali yang menjadi korban bullying, bullying mengancam anak anak kita mulai dari bangku sekolah hingga perkuliahan.
Kita harus melawan bullying dengan mau belajar untuk menghentikan sikap seperti itu.


Namun ada sikap kontras dari sang pemungut cukai sebagaimana dikutip dari injil Lukas 18 ayat 13-14.
Dimana sang pemungut cukai minta dikasihani dan dilayakkan karena sebagai manusia berdosa dan sikap ini yang kita butuhkan dimana kita ini anak anak yang perlu pertolongan.
Kita dihadapan Tuhan bukan siapa siapa namun kita memiliki kasih Tuhan lewat pemulihan dan kerendahan hati.
Kita menyadari bahwa kita adalah manusia berdosa yang membutuhkan pengampunan dari Tuhan.
Pengampunan dalam setiap orang mengalami pemulihan, orang tua, anak, suami, istri untuk dipulihkan oleh Yesus, karena setiap orang membutuhkan Tuhan.
Pdt Andi Christianto M.Fil juga menegaskan bahwa setiap orang membutuhkan pengampunan Allah dan selalu diperbahurui oleh Tuhan.
Pdt Andi Christianto, M.Fil juga mengatakan pengampunan adalah antidote ilahi yang menyembuhkan luka batin dan memulihkan sukacita.
Dalam penutupnya, Pdt Andi Christianto mengatakan di momentum Bulan Keluarga 2025 ini kita memiliki hati yang mau mengampuni, kiranya setiap generasi dalam keluarga mengalami pemulihan dan berkat Tuhan
Usai khotbah dan kesaksian pujian dari Vocal Grup Remaja dan Pemuda GKI Cawang Jakarta Timur dengan lagu medley Pemulihan Keluarga dan Tuhan Gembala Keluargaku serta kantong persembahan diedarkan maka diputar tayangan video selama kegiatan Bulan Keluarga 2025 GKI Cawang Jakarta Timur sekaligus Pdt Andi Christianto, M.Fil menutup seluruh rangkaian Bulan Keluarga 2025 GKI Cawang Jakarta Timur.
Dan sebagai penutup rangkaian Bulan Keluarga 2025 GKI Cawang Jakarta Timur, Pdt Andi Christianto, M.Fil sampaikan sebuah pantun.
Ke GKI Cawang meski banyak galian
Meski begitu tetap maju meski gigi satu
Mengucap syukur kepada Tuhan
Untuk Bulan Keluarga yang boleh berlangsung keluargaku Gerejaku…
Acara ibadah intergenerasi sekaligus penutupan Bulan Keluarga 2025 GKI Cawang Jakarta Timur pun berakhir seperti pada ibadah di GKI Camar Bekasi dimana para jemaat dan simpatisan menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat hari Minggu kepada Pendeta, Penatua dan petugas yang bertugas saat itu sebelum kembali ke kediamannya masing masing.

Dan tidak lupa para anggota Angklung Immanuel Usinda GKI Camar Bekasi yang terdiri dari para oma ini berfoto bersama dengan Pdt Andi Christianto, M.Fil sebelum meninggalkan GKI Cawang, Jakarta Timur.. ***
Leave a Reply