Pembawa Damai – Ada sebuah percakapan sederhana yang menyentuh dan memberi pemahaman dalam kehidupan bersama sebagai gereja.
Seratus orang ditanya:
“Saudara mau melakukan apa di gereja?”
Seratus orang itu menjawab dengan jawaban yang sama:
“Saya mau cari damai di gereja.”
Lihatlah, di gereja ternyata tidak ada damai, karena semua orang sedang sibuk mencari damai.
Namun, seratus orang lainnya ditanya dengan pertanyaan yang sama:
“Saudara mau melakukan apa di gereja?”
Dan mereka menjawab serentak:
“Saya mau bawa damai di gereja.”
Yakinlah, jika itu yang terjadi, maka gereja akan berlimpah dengan damai, karena semua orang datang menjadi pembawa damai.
Matius 5:9
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
Misi Anak-anak Allah – Pembawa Damai
Membawa damai tidaklah mudah, apalagi di dalam komunitas yang disebut gereja, tempat di mana setiap orang hadir dengan latar belakang, kepribadian, dan motivasi yang berbeda-beda.
Namun hari ini kita diingatkan untuk mengevaluasi motivasi kita saat hadir di gereja, bukan untuk mencari damai, tapi untuk membawa damai. Mengapa?
Karena seperti yang tertulis dalam Matius 5:9,
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
Refleksi: Siapakah Kita?
Mari kita bertanya kepada diri sendiri:
“Apakah aku menyadari bahwa aku adalah anak Allah?”
Jika jawabannya ya, maka kita memiliki tanggung jawab sebagai anak-anak Allah untuk membawa damai, bukan membawa:
- Perpecahan,
- Perselisihan,
- Egoisme atau
- Keinginan untuk menang sendiri.
Membawa damai adalah gaya hidup Tuhan Yesus selama Ia ada di dunia—dunia yang penuh dengan kekacauan dan perbedaan.
Hal Kecil, Dampak Besar: Bawalah Damaimu
Mulailah dari hal-hal kecil:
- Jangan menghakimi.
- Kasihilah sesama.
- Sambutlah dengan senyum.
- Dengarkan dengan empati.
Lakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar.
Karena dari hal kecil itu, damai dapat bertumbuh dan berdampak besar bagi persekutuan.
Jadilah pembawa damai, karena dengan itulah persekutuan gereja akan menjadi tempat yang dirindukan. Tempat di mana orang merasa diterima, dikuatkan, dan dikasihi.
Selamat menjadi pembawa damai di mana pun kamu berada.
Amin.
Pembawa Damai: Damai Bukan Untuk Dicari, Tapi Dibawa (Youtube Version)
Leave a Reply