Berkat Tuhan – Matius 7:11

Berkat Tuhan – Matius 7:11

Berkat Tuhan – Matius 7:11 1200 628 Charliedus R. Saragih

Suatu pagi, seorang wanita muda berhenti di sebuah coffee shop untuk membeli secangkir kopi, dan dia memesannya lewat drive thru di coffee shop tersebut. Ia memesan dua cangkir kopi, padahal ia hanya seorang diri di dalam mobil.

Pelayan bertanya, “Satu kopi lagi untuk siapa?”

Dia menjawab, “Untuk orang yang ada di belakang saya.”
Ternyata, di belakang mobilnya memang ada satu mobil lagi yang sedang mengantre.

Pelayan tersebut bertanya lagi, “Siapakah dia? Temanmu atau keluargamu?”

Wanita muda itu menjawab, “Bukan teman atau keluarga saya. Saya tidak mengenalnya, tapi berikan kopi itu kepadanya.”

Pelayan itu mengangguk sebagai tanda mengerti maksud dari wanita muda itu. Setelah ia mendapatkan secangkir kopi, wanita itu pun melaju meninggalkan coffee shop tersebut.

Selanjutnya, pria muda yang berada di mobil belakang tiba giliran untuk memesan. Ia memesan satu cangkir kopi kepada pelayan. Ketika pelayan memberikan secangkir kopi itu, ia berkata:

“Ini gratis. Sudah dibayar oleh wanita yang tadi di depan mobil Anda.”

Pria muda itu bertanya, “Siapakah dia? Apakah dia mengenal saya?”

Pelayan itu menjawab, “Dia tidak mengenal Anda. Tapi dia hanya berpesan untuk memberikan secangkir kopi untuk Anda.”

Pria muda itu menerima kopi tersebut dan segera meninggalkan coffee shop. Namun, ia berhenti di area parkir. Ia tertunduk di dalam mobil dan berkata:

“Tuhan Yesus, terima kasih. Ternyata Engkau masih peduli dengan diriku yang hancur ini.”

Kehidupan yang Hampir Berakhir

Ternyata, pria muda tersebut sedang mengalami masa-masa yang sangat sulit—persoalan keluarga, ekonomi, dan iman percayanya. Hari itu, sebenarnya ia berniat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Namun, peristiwa sederhana pagi itu mengubah segalanya. Rencananya gagal. Ia mulai menyadari bahwa Tuhan memberkatinya melalui seseorang yang tidak ia kenal. Ia mengimani bahwa kehadiran wanita muda itu adalah kehadiran Tuhan pada pagi itu.

Sekian lama ia merasa hidup tanpa solusi dan merasa bahwa berkat Tuhan tidak pernah menyentuh dirinya. Namun hari itu berbeda. Ia menceritakan pengalaman imannya melalui media sosial dan berharap bisa bertemu dengan wanita muda itu.

Dua bulan berlalu. Sebuah media televisi mempertemukan pria muda itu dengan wanita yang telah memberinya secangkir kopi. Wanita itu kemudian ditanya:

“Mengapa Anda melakukan hal itu kepada orang yang Anda tidak kenal?”

Wanita muda itu menjawab dengan sederhana:

“Saya hanya membagikan berkat Tuhan kepada orang-orang yang saya temui tanpa saya harus tahu siapa mereka. Saya percaya apa yang saya miliki, semua adalah berkat Tuhan. Saya diberkati Tuhan untuk menjadi berkat bagi banyak orang.”

Anugerah Hidup dan Panggilan untuk Menjadi Berkat Tuhan

Menjalani hidup adalah sebuah anugerah yang kita terima dari Tuhan Yesus sepanjang masa dan sampai hari ini. Namun, seringkali kita terlena dengan apa yang kita miliki dan menganggap bahwa itu semua adalah hasil jerih payah kita sendiri. Kita lupa bahwa tanpa napas hidup, kesehatan yang baik, kemampuan, dan berbagai talenta dari Tuhan, kita tidak akan mampu melanjutkan kehidupan.

Inilah berkat Tuhan yang sering terlewatkan dari pikiran dan hati kita.

Semua adalah karena Tuhan yang memperkenankan kita menerima berbagai berkat, kecukupan, dan bahkan kemewahan. Namun, saat kehidupan kita sedang tidak baik-baik saja, bukan berarti Tuhan berhenti memberkati.

Tiliklah lebih dalam lagi—Tuhan tetap dan selalu memberkati kita, bahkan dalam keterpurukan sekalipun.

Matius 7:11 menegaskan kepada kita:
“Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Firman Tuhan hari ini meneguhkan iman kita bahwa Tuhan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Jangan pernah berhenti berseru kepada Tuhan setiap hari lewat doa dan ucapan syukur.

Tuhan dapat memakai siapa saja untuk memberkati kita—bahkan orang asing sekalipun. Dan kita pun bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain yang tidak kita kenal.

Teruslah Menjadi Berkat Tuhan

Teruslah menjadi berkat bagi Kristus dan sesama, selama Tuhan masih berkenan memberikan napas hidup kepada kita. Syukurilah kesempatan hidup ini untuk menerima berkat Tuhan dan membagikannya kepada banyak orang.

Berkatilah orang lain dengan perbuatan baik kita, agar mereka mengalami kasih Tuhan Yesus yang selalu baik dalam hidup mereka.

Tuhan tetap setia. Amin.

Share
Tentang Penulis

Charliedus R. Saragih

Pdt. Charliedus R. Saragih: pendeta jemaat GKI Camar yang setia melayani dengan hati yang penuh kasih dan kerendahan. Dalam pelayanannya berkomitmen membimbing jemaat untuk bertumbuh dalam iman, menghidupi kasih Kristus, dan menjadi sahabat Allah bagi sesama.

Leave a Reply

Back to top