Tidak terasa Bulan Keluarga 2025 GKI Camar Bekasi telah masuki babak akhir dari seluruh kegiatan.
Dan kegiatan terakhir di acara Bulan Keluarga 2025 GKI Camar Bekasi adalah senam pagi serta puji dan doa.
Kegiatan pertama adalah senam pagi yang diikuti oleh jemaat serta simpatisan GKI Camar Bekasi.
Acara yang dimulai tepat pukul 06.00 pagi ini berlangsung di ruang ibadah GKI Camar Bekasi.
Bahkan sebelum pukul 06.00 para jemaat dan simpatisan sudah memenuhi ruang ibadah GKI Camar Bekasi.

Para jemaat dan simpatisan juga sangat antusias dengan mengikuti setiap gerakan yang diperagakan oleh Bu Soraya sebagai instruktur dalam senam pagi ini yang menyegarkan tubuh setelah semalaman istirahat.
Usai melepaskan peluh dan keringat karena senam pagi, para jemaat dan simpatisan GKI Camar Bekasi pun bersantap sarapan pagi bersama dalam suasana riang dan penuh canda tawa.
Menu yang disajikan oleh panitia Bulan Keluarga 2025 adalah lontong sayur yang sangat pas dinikmati sehabis berkegiatan seperti Senam Pagi, badan segar dan perut pun terisi tenaga.


Usai dari kegiatan senam pagi dan sarapan bersama, para jemaat dan simpatisan GKI Camar Bekasi pun melanjutkan dengan acara Pagi Puji dan Doa.
Kali ini Pagi Puji dan Doa dipersembahkan kolaborasi antara wilayah 3 dan 4 usai dua minggu lalu wilayah 1 dan 2 yang memandu kegiatan tersebut.
Di pandu oleh Pak Maxwel dan Ka Naomi yang mewakili wilayah 3 dan 4 dalam kegiatan Pagi Puji dan Doa kali ini.


Dibuka dengan pujian Haleluya, Pujilah yang dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh Penatua Haposan Siahaan.
Kemudian ada kesaksian pujian dari wilayah 4 yang diwakilkan oleh duo Ibu Merry Nainggolan dan Ibu Yayuk dengan judul Sing For Joy.
Lalu doa mewakil anak, orangtua dan Oma yang diwakilkan oleh Gordon, Pak Pardosi dan Oma Anganita Ayal.
Pagi Puji dan Doa tidak lengkap tanpa renungan yang kali ini dibawakan oleh Pendeta jemaat, Dr Charliedus R Saragih, M.M yang mengutip dari Kitab Galatia 6 ayat 9 hingga 10 dengan tema Keluarga Sumber Berkat
Dalam renungannya, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan banyak pihak yang berfikir sumber berkat itu ada di luar rumah padahal berkat itu ada di dalam rumah di keluarga kita. Karena Tuhan sudah terlebih dahulu memberkati sebuah keluarga.
Selain itu juga banyak keluarga terutama jaman saat ini kurang mendapatkan apresiasi tiap anggota keluarganya.

Karena selama hidup kita penuh dengan naik turun lembah dan air mata, karena kalo kita semua lulus, lancar dan ok kita tidak perlu berdoa, dengan mengilustrasikan permainan halilintar.
Menurut Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan bahwa keluarga adalah ladang pelayanan pertama Tuhan, jadi pahamilah jika anggota keluarga dibiasakan dengan perilaku pelayanan di rumah tidak usah heran bila di gereja melayani.
Karena berkat itu dirumah dan ketika diluar kita berbagai berkat dengan perilaku dan kebiasaan kita kepada orang lain jangan sampai berbeda padahal semua kehidupan itu berawal dan berakhir di keluarga.
Banyak anak muda yang mencari popularitas di luar rumah, namun nyatanya dirinya disakiti dan ditinggalkan walau pada akhrinya kembali ke rumah dan keluarganya yang mungkin telah disakiti oleh dia.
Tuhan memberikan kasih di tengah keluarga, dimana kita tahu anak, pasangan, orang tua kita salah maka kita peluk belum tentu di luar sana demikian.
Kemudian dunia tidak akan baik baik saja dan kembali luar, anak bisa disakiti diluar namun mendapatkan penguatan dari dalam yaitu keluarga.
Banyak anak muda yang pulang ke Coffee shop untuk mencari kenyamanan pribadinya, dimana keluarga cinta namun tidak menciptakan suasana hangat.
Keluarga menurut Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan
- Keluarga sumber berkat bukan lewat kekayaan namun lewat karakter dan suara yang menenangkan.
- Berkat besar suami bukan karena digaji karena ketenangan yang diciptakannya oleh anggota keluarga.
- Berkat terbesar istri atau ibu bukan karena pintar namun menciptakan suasana yang membuat anggota rindu akan rumah.
- Banyak keluarga kehilangan kuasa karena lebih banyak kritik, debat daripada pelukan dan doa.
- Berkat dimulai rumah dijadikan tempat penyembuhan bukan tempat pembangkangan, jangan cari musuh di dalam rumah karena kita harus menemukan support sytem dan tempat pemulihan.
Di akhir renungannnya, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan Keluarga adalah layanan pertama yang percayakan Tuhan kepada kita semua.
Dan kembali dikuatkan dengan kesaksian pujian dari vokal grup wilayah 3 serta diakhiri dengan doa syafaat dengan dibarengi doa Bapa Kami dan lagu Bapa Terima kasih.


Dan sebagai penutup diadakan photo bersama dan menikmati kudapan kue yang disediakan oleh majelis jemaat.
Demikianlah seluruh rangkaian acara Bulan Keluarga 2025 yang telah dilaksanakan sejak tanggal 4 Oktober lalu hingga hari ini.
Dan jangan lupa untuk hadir dan semarakkan penutupan secara resmi Bulan Keluarga 2025 dalam ibadah penyegaran iman (KPI) pada Minggu 26 Oktober 2025 dengan pelayan firman Sdri. Claudia AMT, S.Si Teol yang dimulai pukul 16.00 WIB sore di ruang ibadah GKI Camar Bekasi. ***
Leave a Reply