Seminar Keluarga: Inilah Tantangan yang Perlu Dihadapi oleh Setiap Keluarga Kristen

Seminar Keluarga: Inilah Tantangan yang Perlu Dihadapi oleh Setiap Keluarga Kristen

Seminar Keluarga: Inilah Tantangan yang Perlu Dihadapi oleh Setiap Keluarga Kristen 1200 628 Rhesa Lorca

Di era keterbukaan dan bonus demografi yang diterima negara kita menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga Kristen dalam membentuk ikatan yang kuat selain adanya komunikasi.

Hal inilah terungkap dalam seminar keluarga yang bertajuk Keluarga yang mengasihi Kristus dalam rangka Bulan Keluarga 2025 yang digelar oleh GKI Camar Bekasi.

Pembicara dalam seminar ini adalah Pendeta Riseida Novlia Pasaribu dari GKI Raya Hankam.

Pendeta Riseida Novlia Pasaribu ini mengatakan bahwa keluarga Kristen harus bisa membuka diri terhadap perilaku dan situasi yang dihadapi anak mereka.

Karena menurut Ibu Lia, panggilan akrab dari Pendeta Riseida Novlia Pasaribu ini dengan melihat Jawa Barat sebagai daerah dengan catatan tertinggi kasus perceraian membuat pasangan Kristen perlu waspada akan hal ini.

Bahkan menurut Pendeta Riseida Novlia Pasaribu ada sebuah studi Health Collaboration Center – HICC dimana ada sekitar 30 persen remaja di Jakarta memiliki masalah kesehatan mental dimana kecenderungan marah serta agresif

Selain itu ada fakta yang membuat perhatian khusus orang tua terhadap perilaku anak karena menurut sebuah kuisioner yang dibuat oleh BPK Penabur Gading Serpong merilis kuisioner dimana murid kelas 7 hingga 12 menjawab pertanyaan yaitu apa yang menjadi pergumulan seorang murid.

Dan jawaban mereka yang mungkin menjadi kewaspadaan dan intropeksi kita semua adalah bahwa yang menjadi pergumulan mereka adalah ingin bunuh diri dan membunuh orang tua mereka !.

Lalu apa yang harus dilakukan orangtua agar hubungan mereka dengan anak tetap harmonis dalam naungan Kristus ?

Pendeta Riseida Novlia Pasaribu mengatakan ada beberapa prinsip yang perlu dipegang oleh keluarga Kristen yaitu.

1.Keluarga adalah lembaga pertama yang dibentuk atas ide dan karya Tuhan, dan kita mau tidak mau harus menerimanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

2.Keluarga adalah tempat dalam membangun ikatan yang kuat untuk menghindari beda pendapat dan konflik yang berkepanjangan.

3.Jangan membanding bandingkan dengan keluarga lain kiranya kita bisa menemukan dengan keluarga sendiri.

 

 

Selain itu juga Pendeta Riseida Novlia Pasaribu juga mengatakan ada beberapa hal yang perlu menjadi pegangan kita yaitu.

1.Jangan jadikan beban di keluarga karena Kristus tidak pernah melihat kita manusia ciptaannya sebagai beban walau kita sering menjadi beban bagi Kristus.

2. Secara sengaja menyiapkan waktu bersama anggota keluarga untuk membaca firman Tuhan dan buku renungan harian.

 

3. Memberikan diri untuk terlibat dalam pelayanan di Gereja misal sebagai Guru Sekolah Minggu atau pemusik di setiap Ibadah.

Dalam seminar keluarga ini juga dimeriahkan dengan pujian dari Vox Naomi dan PS Mazmur serta adanya doorprize berupa voucher belanja di Kedai Camar.

Secara keseluruhan seminar keluarga ini berjalan lancar dan antusias dari para peserta yang merupakan jemaat dan simpatisan GKI Camar Bekasi

Seminar Keluarga ini digelar sebagai pembukaan dari seluruh rangkaian Bulan Keluarga 2025 GKI Camar Bekasi.

Dan seminar keluarga ini ditutup dengan photo bersama peserta dan pembicara, sebelum berpisah satu dengan yang lain. ***

Leave a Reply

Back to top