Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M Lantik Panitia Emeritasi Pdt Hendra Setia Prasaja dan Paskah 2026

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M Lantik Panitia Emeritasi Pdt Hendra Setia Prasaja dan Paskah 2026

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M Lantik Panitia Emeritasi Pdt Hendra Setia Prasaja dan Paskah 2026 1024 512 Rhesa Lorca

Ada yang menarik dalam ibadah Minggu GKI Camar Bekasi dimana ada dua pelantikan untuk dua acara besar gerejawi.

Iya, GKI Camar Bekasi menggelar ibadah Minggu yang disertai pelantikan panitia dari dua event besar yang akan digelar pada tahun 2026 mendatang.

Dua kegiatan itu adalah Ibadah Emeritasi Pdt Hendra Setia Prasaja dan Perayaan Paskah 2026.

Ibadah Minggu 16 November 2025 ini dilayani oleh pendeta jemaat, Pdt Dr. Charliedus R Saragih, M.M dengan tema Tetap Bertahan yang mengambil ayat Alkitab dari kita Maleakhi 4 ayat 1 dan 2, Mazmur 98, 2 Tesalonika 3 ayat 6 hingga 13 serta Lukas 21 ayat 5 sampai 19.

Dalam khotbahnya, Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan tema Tetap Bertahan yang menjadi dasar yang baiki untuk kita disadarkan sebagai anak anak Tuhan bahwa kita tetap bertahan dengan ilustrasi air mineral dimasukkan setengah ke dalam gelas.

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M  bercerita dengan lagu Lawanlah Godaan karya  Horatio Richmond Palmer, dimana sejarah dari lagu ini terjadi tidak sengaja dimana Horatio adalah pemimpin musik gereja dan guru paduan suara yang terjadi pada 1868 tengah persiapkan guru sekolah minggu dan ide terlintas seperkian detik dimana langsung menuliskan lirik dan melody dalam waktu kurang dari 30 menit.

Ada satu moment kecil yang dipakai Tuhan secara besar-besaran, dimana pada masa itu di Amerika angka tentang anak muda mengenai alkohol, perjudian dan kekerasan meningkat yang membuat banyak pemuda kristen jatuh dalam pergaulan buruk.

Dan Palmer melihat itu setiap minggu di Gereja dan lingkungan relasi sosialnya, dimana menurutnya Gereja itu tidak cukup mengingatkan anak muda untuk berjuang melawan godaan makanya lagu ini menjadi lagu penguatan bukan lagu sediih.

Intinya lagu ini berbicara godaan itu pasti ada jangan pasrah, jangan meremehkan dosa kecil dan mintalah kekuatan kepada Kristus, karena kemenangan bukan karena kuat manusian karena kuatnya Tuhan yang menopang.

Lagu ini masih relevan saat ini, karena ditengah kehidupan kita godaan akan selalu hadir dalam kita.

Hidup orang percaya itu tidak dijanjikan oleh badai, namun badai selalu dijadikan untuk menguji iman kita.

Ketika berbicara tentang sesuatu yang buruk kita selalu cepat bertanya kepada Tuhan, kenapa aku Tuhan, atau kenapa saya, namun ketika diberikan berkat kita jarang menanyakan kenapa saya kepada Tuhan.

Maupun penderitaan dan berkat itu, ingatlah itu pasti ada maksud dan kehendak Tuhan yang dinyatakan dalam hidup kita.

Kita dapat berkat banyak bukan berarti untuk kita semua, Tuhan bisa pakai kesempatan itu untuk kita menolong dan mengasihi orang lain.

Atau ketika kita mengalami penderitaan bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita tapi Tuhan membentuk kita dalam dunia yang penuh kompromi, tekanan dan kemunafikan rohani Tuhan memanggil kita untuk tetap bertahan bukan sekedar bertahan hidup atau kepasifan namun bertahan dalam ketaatan dan kesetiaan.

Karena banyak orang yang ahli justru belum tentu setia, tapi orang yang setia pasti akan taat.

Karena menurut Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M.  ada persoalan 3 K diawali komitmen dijalani dengan konstensi dan diakhiri dengan kesetiaan, namun yang terjadi selalu pupus hingga komitmen, karena lebih kepada hal hal yang menyenangkan dimulut dan terjebak pada sebuah momentum.

Dan menjadi pertanyaan bagi kita sendiri untuk dijawab sendiri yaitu apa yang sebenarnya kita kejar lebih keras, apakah kenyamanan dunia atau kesetiaan kepada Kristus ?

Menurut Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M banyak orang ketika tidak sampai target apa yang dia kerjakan dan apa yang dicapai secara dunia bisa marah marah, tapi kalau ia berusaha untuk mencapai kesetiaan kepada Kristus tidak pernah marah marah atau tidak bisa

Apa yang lebih keras kita kejar, popularitas, karir, hal hal yang bersifat duniawi, atau kesetiaan kepada Kristus, kenapa ? karena disinilah sebenarnya jembatannya, bahwa Tuhan tidak mencari orang orang yang berhasil sukses, namun Tuhan mencari orang setia.

Karena orang berhasil sukses belum tentu setia di dalam Tuhan, namun orang setia dalam Tuhan, Tuhan kasih keberhasilan, kesuksesan versi Tuhan, cuma kita sering terjebak pada kesuksesan duniawi namun sementara, tapi kesetiaan kristus itu kekal.

Karena ketika kita setia pada Kristus percayalah Tuhan sendiri yang mempercayakan apa yang pantas kepada kita.

Belajar dari Maleakhi, bahwa bertahan karena pengharapan akan keadilan Allah dimana pada masa itu ada dua golongan manusia akhir jaman dimana kelompok yang hidup dalam kejahatan akan terbakar yang dianalogikan sebagai neraka.

Sedangkan yang takut akan Tuhan, akan Tuhan sembuhkan dianalogikan sebagai surga. Dalam konteks ini bertahan berarti tidak menyerah pada kejahatan yang tampak seolah menang sementara.

Tuhan itu tidak lalai menegakkan keadilan namun kita tergoda untuk berpikir bahwa hidup benar itu percuma, dan itu yang terpikirkan dalam mindset kita, karena  orang jahat tampak lebih berhasil.

Namun Tuhan berkata tetaplah takut akan namaku karena waktuKu pasti datang dengan dasar itulah kita tetap percaya bahwa jalan hidup bersama Tuhan tidak mengecewakan.

Yang kita simpulkan dari Maleakhi dimana ketahanan iman bukan terlihat ketika hidup tenang tetapi ketika badai memaksa kita memilih Tuhan atau jalan pintas.

Yang Tuhan yang mau tawarkan kepada kita adalah Damai Sejahtera, artinya dalam keadaan badai atau keadaan tenang Tuhan ada dan menolong kita.

Sementara itu menurut Mazmur, bertahan dengan pujian ditengah ketidakpastian, pujian itu adalah bentuk ketahanan rohani, dimana iman kristen adalah iman yang bernyanyi dan memuji

Dimana dalam keadaan apapun sukacita ada nyanyi, dalam duka pun ada nyanyi, mau susah maupun suka ada nyanyian, karena itulah bentuk ketahanan iman dan bentuk percaya bahwa ini bukan tanpa tujuan dan kita mempercayakan kepada Tuhan.

Orang yang bertahan bukan hanya kuat secara fisik namun mampu menjaga sikap dan hati dalam pengharapan.

Dan menurut Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M mengatakan bahwa Mazmur ingin mengatakan bahwa Orang yang bertahan bukan yang paling kuat tetapi yang paling taat.

Dimana ada orang yang kuat fisik namun tidak punya ketaatan kepada Tuhan tetap aja nanti roboh.

Sementara itu dalam surat Paulus kepada Jemaat Tesalonika mengatakan bahwa bertahan dalam disiplin dan ketekunan yang sangat susah.

Dimana jemaat Tesalonika mulai goyah, dimana berhenti bekerja dan hanya menunggu kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya tanpa melakukan apa apa.

Menurut Paulus mengatakan bahwa iman yang bertahan harus disertai dengan tanggung jawab dan ketekunan dalam pekerjaan dan kebaikan bukan berarti pasif namun tetap bekerja dan berbuat baik selama masih ada waktu.

Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M juga mengatakan bagaimana pesan teologis dari injil ini adalah bertahan bukan berarti pasif menunggu tetapi aktif melakukan yang benar ditengah kelelahan dan kejenuhan.

Ditengah kejenuhan dan kelelahan kita jangan lupa berdoa karena itu adalah nafas dan kekuatan manusia.

Ketika dunia memaksamu menyerah, Tuhan memanggilmu untuk berdiri teguh bukan karena mampu tetapi karena Dia tinggal didalammu, diawali dalam Tuhan dan diakhiri dalam Tuhan satu hari itu berkat dan itulah orang orang yang tetap melakukan ketekunan.

Sementara itu dalam kitab Lukas, bertahan ditengah tekanan dan penganiayaan dalam nubuat Tuhan hancurkan bait Allah.

Pesan teologi dari Lukas menurut Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M adalah Bertahan disini bukan sekedar menunggu akhir penderitaan tetapi tetap setiap dalam kesaksian iman meski dunia menolak.

Karena tidak semua apa yang kita lakukan diterima oleh dunia sekalipun benar dan baik ataupun kebenaran, namun seringkali manusia suka dengan hal hal yang tidak benar dan itu dijadikan sebuah pembenaran dan itu semua pembenaran demi menyelamatkanku.

Menurut Andrew Murray, dimasa kesukaran, tujuan Tuhan bukan mematahkanmu tetapi membentukmu.

Jadi menurut Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M di akhir khotbahnya dengan meminta para jemaat dengan merefreksikan beberapa pertanyaan berikut.

1.Saat saya merasa lelah dan tidak dihargai dalam kebaikan yang saya lakukan, apakah saya masih memilih untuk tetap berbuat baik seperti yang Tuhan kehendaki?

  1. Apakah saya sungguh percaya bahwa Tuhan akan menegakkan keadilan-Nya pada waktunya, atau saya lebih sering ingin membalas dan membuktikan sendiri?
  2. Apakah saya masih bisa memuji Tuhan dengan tulus di tengah situasi yang tidak saya mengerti?
  3. Bagian mana dari hidup saya yang paling mudah tergoda untuk menyerah atau berkompromi dengan nilai dunia, dan bagaimana saya bisa mempercayakan area itu kembali kepada Tuhan?
  4. Apakah saya menjalani iman dengan ketekunan yang nyata — dalam doa, kerja, pelayanan, dan kasih — atau saya mulai kehilangan semangat karena tekanan dan rutinitas?
  5. Dalam penderitaan atau tekanan yang saya alami, apakah saya melihat kesempatan untuk memuliakan Tuhan, atau justru alasan untuk menjauh dari-Nya?
  6. Jika Tuhan Yesus datang hari ini, apakah Dia akan mendapati saya masih setia, atau sudah menyerah di tengah perjalanan iman saya?

Jadi, mari kita menjadi umat yang tidak hanya kuat di awal, tetapi setia sampai akhir. Dunia boleh mengguncang, keadaan boleh melemahkan, namun iman yang bertahan, akan selalu bersinar

Dan karena kita tahu, di balik setiap badai, ada Surya Kebenaran yang akan terbit bagi, mereka yang tetap teguh di dalam Tuhan…

Ibadah ini pun dikuatkan dengan puji pujian dari kelompok paduan suara para bapak, Allelluya.

Dalam ibadah ini pun Mejelis Jemaat menyambut kehadiran jemaat baru melalui atestasi masuk dari GKI Maulana Yusuf, Bandung, Jawa Barat atas nama Bapak Marlon Christian Napitupulu dengan kediaman di kawasan Taman Sikas yang masuk dalam persekutuan wilayah 1.

Setelah itu barulah Pdt Dr Charliedus R Saragih, M.M melantik Panitia Emeritasi Pdt Hendra Setia Prasaja pada pagi hari dan Panitia Paskah 2026 di sore hari

Adapun ketua Panitia Emeritasi Pdt Hendra Setia Prasaja dijabat oleh Penatua Agnes Simatupang dengan Sekretaris Calon Penatua Parlin Sitanggang dan Penatua Pembina adalah Penatua Antonius S.M. Purba.

Sementara untuk Panitia Paskah 2026 selaku ketua dijabat oleh Bapak Victor Popal dengan Sekretaris Ibu Jessi Caroline Assa dengan Pendeta Pembina, Pdt dr. Charliedus R Saragih, M.M.

“ Kami akan menggunakan seluruh talenta dan kemampuan yang Allah karuniakan kepada kami untuk melakukan pelayanan yang dipercayakan kepada kami ini dengan rendah hati, lemah lembut dan sabar, serta menunjukkan kasih dalam saling membantu,”.

Usai pelantikan dan penyerahan surat keputusan dari Majelis Jemaat, ibadah dilanjutkan dengan persembahan, pengutusan dan berkat.

Setelah menyanyikan lagu tema pelayanan Tuhan Tolonglah Bangunkan Iman, para jemaat dan simpatisan GKI Camar Bekasi pun meninggalkan ruang ibadah dengan bersalaman dengan Pendeta, Mejelis dan petugas yang bertugas sebelum keluar untuk pulang ke kediaman masing masing.

Dan Pendeta, mejelis Jemaat serta petugas pelayanan yang bertugas melakukan sesi photo bersama di depan nimbar.***

Leave a Reply

Back to top