Akhirnya berakhir juga seluruh rangkaian acara Bulan Keluarga 2025 GKI Camar Bekasi dengan Ibadah Penyegaran Iman atau KPI.
KPI yang digelar di ruang ibadah GKI Camar Bekasi ini dimulai sedikit terlambat dari jadwal yang sejatinya digelar pada pukul 16.00 WIB baru mulai sekitar 15 menit kemudian dikarenakan Kota Bekasi khususnya kawasan Jaka Mulya diguyur hujan deras disertai petir.
Namun guyuran hujan deras di sekitar GKI Camar Bekasi tidak menyurutkan para jemaat dan simpatisan untuk hadir dan memeriahkan acara KPI dalam rangka penutupan Bulan Keluarga 2025.
Ibadah pun dimulai dengan pembacaan warta jemaat oleh Penatua Agnes Simatupang yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Apinya berkobar dalam hatiku…
Selanjutnya doa pembuka yang disampaikan oleh Penatua Susanawati Junus kemudian penampilan Trio Kriwil yang mempersembahkan lagu berjudul Terima kasih untuk cinta.


Yang menariknya ketika akan berakhir, ketiga perempuan berambut kriwil ini memberikan buket cokelat dan mawar kepada sang orangtua mereka.
Yang dilanjutkan dengan kesaksian dari perwakilan remaja Davin Alvaro serta penampilan pujian dari panitia Bulan Keluarga 2025 GKI Camar Bekasi dengan lagu inilah rumah kami.
Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Paduan Suara Eklesia yang menyanyikan sebuah lagu sembari membawa bunga mawar dan memberikan kepada orang terkasih mereka di mana jemaat diperlihatkan foto kebersamaan para anggota Eklesia bersama orang tua mereka.
Dan tibalah di sesi renungan yang dibawakan oleh Sdri Claudia AMT, S.Si Teol dengan tema keluarga yang Saling Mengampuni dan memulihkan dengan mengutip dari injil Lukas 18 ayat 9 hingga 14.
Dalan renungannya Claudia AMT, S.Si Teol mengatakan bahwa benarkah mencintai keluarga kita ?
Kemudian benarkah kita sungguh sungguh mengasihi keluarga kita ? benarkah suami suami tidak memendam luka terhadap istri ? benarkah istri tidak memendam luka terhadap para suami.



Kemudian benarkah orang tua tidak memendam luka kepada anak, begitu juga tidak memendam luka terhadap orang tuanya ?
Claudia AMT, S.Si. Teol mengatakan dengan mengutip pernyataan dari Elisabeth Kubler – Ross yang mengatakan bahwa ada 5 tahap kesedihan dimana
Yang pertama adalah denial atau penyangkalan yang dilanjutkan dengan angger atau kemarahan.
Lalu bargaining atau tawar menawar, kemudian depression atau depresi dan yang terakhir adalah acceptance atau penerimaan.
Bicara kesombongan anak jaman sekarang berbeda jauh dengan anak jaman dahulu dimana kesombongan anak jaman sekarang lebih kepada ke arah pamer barang pribadi misalnya ponsel mahal yang belum tentu dimiliki oleh setiap orang.
Claudia AMT, S.Si Teol juga mengatakan bahwa jadikan keluarga sebagai tempat berpulang ketika lelah dalam kehidupan di luar sana sembari mengatakan shalom damai sejahtera kepada anggota keluarga kita.
Claudia AMT, S.Si Teol meminta dua anak katekisasi Obaja dan Felix yang membawa air mineral dalam botol, cairan warna, dan gelas.
Ketika luka dalam kehidupan kita ibarat air yang kotor dimana orang tua kita mengajarkan caci maki, omelan seorang ibu dengan tingginya hingga 7 oktaf dan inilah yang terjadi ketika kita kecil
Ketika anak lahir jangan jangan membawa perumpamaan air kotor itu ke dalam keluarga dengan alasan saya juga sering kok mengalami itu, tapi hal yang penting adalah jangan sampai membawa luka itu sampai generasi di bawah kita.



Belum ada kata terlambat dengan menstop, menghentikan setiap cacian makian, hinaan kepada anak kita atau membandingkan dengan orang lain namun ajarkan dengan kasih.
Di akhir renungannya, Claudia AMT, S.Si. Teol mengatakan bahwa keluarga kita ibarat sekolah kehidupan, setiap waktunya ada proses pembelajaran, teruslah belajar seperti kasih Yesus yang tidak pernah berhenti.
Usai renungan dikuatkan dengan pujian dari seluruh Majelis Jemaat dengan judul Keluargaku adalah Surgaku..
Kemudian dilanjutkan persembahan dengan mengangkat satu pujian Keluarga Hidup Indah yang sebelumnya dibacakan nats dari kitab Amsal 3 ayat 9 hingga 10 setelah itu doa persembahan yang dibawakan oleh Penatuan Susanawati Junus.
Setelah itu sebelum penutup menampilkan kesaksian pujian dari Paduan Suara Alleluya yang membawakan lagu Kepadamu Kuberdoa.
Namun sebelum bernyanyi Bapak Gultom selalu anggota Paduan Suara Alleluya memohon kepada jemaat untuk membantu Alleluya dari segi penambahan personel dengan menyebut beberapa nama yang sudah lama tidak aktif yang kebetulan datang ibadah yang kemudian disambut gelak tawa oleh jemaat dan simpatisan.



Usai penampilan paduan suara Alleluya, dilanjutkan jemaat dan simpatisan GKI Camar Bekasi menyanyikan lagu Bila Badai Menerpamu setelah kesaksian dari Pak Alfred Setiadi.
Hingga tiba saat berkat dan penutup rangkaian ibadah penyegaran iman (KPI) oleh Claudia AMT, S.Si Teol yang disambung dengan doa Bapa Kami dan Bapa Terima kasih.
Selanjutnya adalah acara mengenai Bulan Keluarga dimana ada kata sambutan dari Pdt Dr. Charliedus R Saragih, M.M mewakili Majelis Jemaat.
Yang dilanjutkan oleh tampilan rekapan seluruh kegiatan Bulan Keluarga 2025 GKI Camar serta kolase foto kegiatan.
kemudian yang ditunggu adalah pembagian hadiah lomba yang minggu lalu digelar oleh panitia Bulan Keluarga 2025 GKI Camar.
Pembagian hadiah dimulai dari lomba Family Bible Quiz, Lomba Family Fashion Show, Family Cooking, dan terakhir lomba karaoke yaitu berupa handuk cantik bertuliskan GKI Camar Bekasi.
Dan berakhir sudah seluruh rangkaian acara Bulan Keluarga 2025 GKI Camar yang telah dimulai dari tanggal 4 Oktober 2025 hingga Minggu malam 26 Oktober 2025 setelah sesi foto bersama yang terambil dari depan nimbar.







Selanjutnya para jemaat pun membubarkan diri sembari mengucapkan selamat hari Minggu kepada Majelis Jemaat, Pdt Charliedus R Saragih, M.M, Claudia AMT, S.Si Teol dan seluruh panitia Bulan Keluarga.
Dengan begitu berakhir pula laporan mengenai seluruh kegiatan Bulan Keluarga 2025 yang ada di laman GKICamar or.id dan sampai jumpa di Bulan Keluarga 2026 Tuhan Berkati ***
Leave a Reply