GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Minggu Kristus Raja dan Ritus Pengenangan

GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Minggu Kristus Raja dan Ritus Pengenangan

GKI Camar Bekasi Gelar Ibadah Minggu Kristus Raja dan Ritus Pengenangan 1200 628 Rhesa Lorca

Memasuki hari terakhir dalam satu tahun kalender liturgi, GKI Camar Bekasi menggelar Ibadah Minggu Kristus Raja dan Ritus Pengenangan.

Ibadah Minggu Kristus Raja yang jatuh pada Minggu 23 November 2025 satu pekan menuju Minggu Advent I ini dilayani oleh Pdt Daud Chevi Naibaho dari GKI Cikarang.

Sebagai bacaan dalam ibadah Minggu Kristus Raja ini terambil dari injil Yeremia pasal 23 ayat 1 hingga 6 yang dilanjutkan dengan Kolose pasal 1 ayat 11 hingga 20 dan injil Lukas pasal 23 ayat 33 hingga 43.

Dalam khotbahnya Pdt Daud Chevi Naibaho mengatakan bahwa Minggu ini adalah Minggu Kristus Raja adalah minggu terakhir atau akhir tahun dalam tahun kalender gerejawi.

Kalender gerejawi hanya punya tiga nama Tahun yaitu Tahun A atau Tahun Matius, Tahun B (Markus), Tahun C (Lukas), lalu kemana tahun Yohanes ?

Injil Yohanes tidak punya tahun kalender, karena sistemnya kembali ke Tahun A, dan selanjutnya namun teap dibacakan dalam minggu minggu prapaskah dan juga dalam tahun B, Yohanes monolong Markus karena injil Markus paling singkat hanya 16 pasal.

Kita merayakan Minggu Kristus Raja sekali dalam setahun, lalu ada apa dengan perayaan ini ? dengan Minggu Kristus Raja maka gereja, pendeta dan jemaat hendak menegaskan kembali bahwa pengakuan iman kita hanya kepada Yesus sang raja alam semesta dialah raja di atas segala Raja.

Sebagaimana dalam Kolose 1 ayat 16 berbunyi,

“Karena didalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang keliatan dan yang tidak kelihatan baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintahan maupun penguasa segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia,”

Dan kalau ada anak anak bertanya kepada orangtuanya, Pa – Ma Yeus itu muncul kapan sih apakah baru saat Natal saja atau bagaimana ?

Jawabnya sebagai manusia iya, namun sebagai Tuhan, Dia tidak tercipta karena sudah tercipa dulu kala, karena Dia adalah Alfa dan Omega

Dia Allah, Raja, dan Tuhan yang turut serta dalam penciptaan sebagaimana termuat dalam Kejadian 1 disana tertulis Yesus Kristus mencipta dimana ketika Allah mencipta dengan firman.

Dalam Yohanes 1 tertulis firman itu adalah Tuhan dan menjadi manusia Dia bersama sama dengan Allah menciptakan dunia.

Lalu kenapa Paulus menuliskan ini untuk jemaat Kolose, karena jemaat Kolose masih percaya dengan mitologi Yunani akibat jadi Orang Kristen Baru atau OKB.

Dimana para jemaat Kolose masih percaya dengan mitologi Yunani salah satunya adalah orang orang Yunani percaya dunia diciptakan oleh Zeus dewa segala dewa dan raja segala raja bagi orang Yunani.

Dengan kondisi itu, Paulus tegaskan bahwa Raja kita bukan Zeus tinggalkan itu raja kita adalah Kristus raja segala raja.

Mitologi Yunani hampir serupa dengan tradisi yang ada di Indonesia dimana sadar tidak sadar kita masih mempercayai misalnya ibu ibu yang hamil harus kantongi peniti, gunting.

Atau tidak adanya lantai 4 atau 13 dalam sebuah gedung karena masih percayai tradisi Tiongkok.

Diantara mitologi yang ada, jangan pernah terkecoh iblis tidak suka kita bersandar pada Tuhan atau beriman kepada Yesus Raja,

Karena pertolongan kita bukan datang dari peniti, warna baju atau dari apapun namun dari Tuhan yang menciptakan langit dan bumi yang juga raja segala raja.

Gantungkan keselamatan kita kepada Yesus bukan kepada yang lain baik yang kelihatan seperti harta, uang, jabatan dan kuasa kita.

Seperti dalam kesaksian hanya ada saya, saya dan saya namun tidak ada Tuhan dalam artian bukan show off namun seperti kata Yohanes pembaptis, ku harus semakin bertambah dan ku harus semakin berkurang.

Ketika kita bangun tidur, apa yang kita cari itulah Tuhan kita, apabila kita mencari ponsel untuk lihat investasi itulah Tuhan kita dengan kata lain, dengan kata lain kepada siapa kita beriman dan mengaku raja kita tentunya kepada Tuhan kita.

Tidak mudah kita beriman kepada Tuhan ditengah tengah kelebihan kita, ditengah tengah kemapanan kita seperti kata Daud Tuhan adalah Kota Bentengku.

Keselamatan itu nyata dalam Tunas Daud yaitu Yesus Kristus sebagaimana dalam nabi Yeremia, Dialah raja yang mau berkorban bagi pendeta dan jemaat, Dalah bukan raja yang tidak terjangkau tapi mau jadi manusia merendahkan dirinya, meninggalkan singgansana untuk menyelamatkan manusia namun Ia harus mati di kayu salib sebagaimana dalam Lukas 23.

Kadang kita merasa berdosa, jarang berdoa atau ke gereja hanya paskah dan Natal namun perasaan perasaan itu jangan pernah jauh dari Tuhan, dekatlah kepada Tuhan..

Yesus sangat senang ketika kita kembali kepadaNya sebagaimana tertulis dalam Lukas 23.

Di akhir khotbah, Pdt Daud Chevi Naibaho mengatakan bahwa di akhir Minggu Kristus Raja mengenang orang orang yang telah mendahului kita dalam kematian, apakah mereka sempurna ? tidak, mereka adalah orang orang berdosa, namun di Minggu Kristus Raja inilah kita diingatkan bahwa mereka sudah bersama Kristus.

Marilah kita mengandalkan iman kita bukan kepada yang lain namun kepada Yesus sang raja di atas segala raja, di dalam badai sekalipun Tuhan ada menyatakan pertolongannya  kepada kita.

Walaupun hidup kita seperti layaknya nasi telah menjadi bubur, namun dimata Tuhan, bubur sekalipun bisa enak.

Yang kedua adalah marilah kita hadirkan kasih Allah sang gembala kepada sesama kita terlebih keluarga kita, kiranya Tuhan menolong kita sehingga Minggu Kristus Raja bukan sekedar lipservice hanya pengakuan namun kita menghidupi mengalami Tuhan sang raja sang gembala dalam kehidupan kita..

Dalam ibadah Minggu Kristus Raja ini dikuatkan dengan kesaksian pujian dari Paduan Suara Wilayah 4 dan juga Paduan Suara Ekklesia serta Vocal Grup Wilayah 3 di sesi sore.

Dalam ibadah ini juga para jemaat dan simpatisan GKI Camar Bekasi menggelar ritus pengenangan atas kepergian anggota keluarga yang telah meninggalkan kita sejak 25 November 2024 hingga 23 November 2025

Para jemaat yang telah meninggalkan kita ini dibacakan oleh Pdt Daud Chevi Naibaho seraya jemaat mengenang dan berdoa.

Ada enam jemaat yang telah meninggalkan kita semua dari 25 November 2025 hingga 23 Novembeer 2025 yang disebutkan oleh Pdt Daud Chevi Naibaho bersamaan tampilan photo jemaat yang telah meninggal di layar televisi.

  1. Alm Bapak Dibyo Iskandar yang dipanggil Tuhan pada 20 Desember 2024
  2. Alm Bapak Richard M Kaunang, 23 Desember 2024
  3. Alm Ibu Susy Aryani Widjanarko, 19 Februari 2025
  4. Alm Ibu Suci Budi Purba, 29 April 2025
  5. Alm Ibu Debora Lusiyatie, 21 Juni 2025
  6. Alm Bapak Alexander Hutabarat, 25 September 2025.

Ibadah Minggu Kristus Raja pun telah berakhir dengan menyanyikan lagu tema pelayanan dari pkj 282: 1 dan 3, Tuhan Tolonglah Bangunkan Iman.

Selanjutnya para jemaat melakukan saat teduh sejenak setelah itu bersalaman dengan Pendeta, Majelis dan petugas yang bertugas serta sesama jemaat sebelum kembali ke kediaman masing masig. ***

Leave a Reply

Back to top